Panduan Membeli Kavling
Panduan Membeli Kavling
1. Cermati Faktor yang Perlu Dipertimbangkan
Dengan melakukan pengamatan yang cermat sejak awal, Anda bisa memprediksi dan memperhitungkan masa depan dan pertumbuhan nilai aset properti tanah yang akan dibeli. Berikut
ini adalah beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan sebelum membeli kavling.
Jenis Properti
Tanah / kavling
Lokasi bagus
Berikut ini adalah beberapa faktor yang memengaruhi naiknya nilai tanah.
a. Dekat dengan perkantoran
Tanah di daerah ini biasanya memiliki nilai yang tinggi. Apalagi jika dekat dengan perkantoran elit, otomatis tanah di sekitarnya menjadi lahan yang baik untuk dibangun real estate yang nilainya tergolong sangat tinggi. Permintaan akan sewa perkantoran dan rumah hunian juga tinggi karena banyak orang atau perusahaan yang ingin menempati wilayah tersebut.
b. Dekat dengan kawasan pabrik industri
Lokasi ini memang dapat dikatakan tidak sebagus daerah sekitar perkantoran. Namun, ada hal lain yang bisa membuat lokasi tersebut bernilai, yaitu bahwa populasinya biasanya lebih besar dari pada lokasi lain. Ini memberi peluang kepada Anda untuk memiliki lahan potensial untuk dibangun, seperti rumah kontrakan atau tempat kos. Properti komersial di daerah ini juga patut dilirik karena bisa melayani kebutuhan para pekerja pabrik seperti kios pulsa, rumah makan, minimarket, dan lain
sebagainya.
c. Dekat dengan lingkungan pendidikan
Jangan pernah mengabaikan lokasi ini. Apalagi jika jumlah sekolah atau kampusnya tidak hanya satu. Lokasi ini sangat menjanjikan karena tanah di daerah ini mudah menghasilkan cash flow positif setiap saat. Sama seperti dua faktor sebelumnya, di lokasi seperti ini pasti dibutuhkan banyak properti komersial yang menyediakan berbagai kebutuhan. Tinggal disesuaikan akan dibangun apa yang sekiranya banyak menghasilkan keuntungan.
d. Dekat dengan pasar
Untuk beberapa kasus, lokasi ini akan memberikan keuntungan yang cukup. Jangan membayangkan pasar tradisional yang becek, bau, dan lembap. Pasar modern di kota besar saat ini sudah sangat nyaman dan bersih. Para pedagang pasar bisa menjadi target yang menjanjikan sebagai penyewa properti. Carilah properti komersial atau rumah di sekitarnya untuk menghasilkan cash flow positif.
e. Dekat dengan pusat perbelanjaan/mal
Permintaan properti di lokasi ini terbilang cukup tinggi. Orang merasa hidupnya menjadi lebih mudah. Dengan hadirnya pusat perbelanjaan atau mal, daerah di sekelilingnya menjadi jauh lebih hidup daripada sebelumnya.
f. Kepadatan yang tinggi
Semakin padat jumlah penduduk, akan semakin baik pula perputaran ekonominya. Namun, yang dimaksud di sini bukanlah perkampungan kumuh yang padat seperti dilihat di beberapa kota besar. Kepadatan ini bisa dilihat dari jumlah perumahan di sekitar tanah yang akan dibeli. Biasanya, semakin banyak rumah dalam satu kompleks perumahan, tingkat kepadatannya semakin tinggi.
g. Dekat dengan jalan raya atau jalan tol
Daerah yang dekat ke jalan raya atau dekat ke akses pintu tol menjadi sesuatu yang mahal di kota besar. Problem kemacetan adalah penyebabnya. Orang menilai bahwa semakin mudah akses ke pintu tol, mereka semakin mungkin terhindar dari kemacetan. Biasanya, lokasi yang berdekatan dengan akses ke pintu tol banyak dicari orang sebagai tempat untuk usaha.
2. Faktor yang perlu dipertimbangkan
Selain faktor yang perlu dipertimbangkan seperti di atas, terdapat juga faktor-faktor pendukung lainnya, seperti berikut.
3. Memahami Situasi dan Kondisi dalam Pembelian Properti
Jika semua hal di atas sudah Anda perhatikan, selanjutnya Anda juga perlu memahami situasi dan kondisi dalam pembelian suatu properti, seperti fisik dan bentuk tanah.
a. Fisik tanah
Keadaan fisik pada sebidang tanah, seperti kontur (topografi) ataupun komposisi tanah (geologi) memiliki peran yang penting, sama halnya dengan lokasi. Hal ini yang nantinya akan menentukan potensi kenaikan nilai ekonomis tanah di masa yang akan datang. Kontur (topografi) adalah gambaran kondisi kemiringan tanah. Tanah yang baik untuk dijadikan tempat tinggal atau dikembangkan sebagai kawasan hunian ialah dengan topografi yang relatif rata dan landau. Kalaupun
ada kemiringan, namun dengan relatif kecil, sehingga hal ini memiliki potensi untuk dikembangkan dengan biaya pengurugan atau pematangan tanah (land clearing) yang minim.
Dengan mencermati topografi ini dengan saksama, maka dapat diketahui arah aliran air pada tanah. Selain itu, perencanaan tampak bangunan yang aman dan nyaman dapat dengan mudah dibuat. Kalaupun ada biaya pematangan, bisa segera diketahui besarannya, sehingga tidak keliru dalam
menghitung biaya pengeluaran.
b. Bentuk tanah
Paling tidak, ada enam jenis bentuk kavling/tanah dengan berbagai kelebihan dan kekurangan.
1. Cermati Faktor yang Perlu Dipertimbangkan
Dengan melakukan pengamatan yang cermat sejak awal, Anda bisa memprediksi dan memperhitungkan masa depan dan pertumbuhan nilai aset properti tanah yang akan dibeli. Berikut
ini adalah beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan sebelum membeli kavling.
Jenis Properti
Tanah / kavling
Lokasi bagus
- Dekat dengan jalan raya atau jalan tol.
- Kontur dan komposisi tanah yang baik.
- Peruntukkan kawasan hunian atau niaga.
- Dekat dengan fasilitas (sekolah, pasar, rumah sakit, tempat ibadah, dan lainnya).
- Memiliki prospek yang baik di masa depan.
- Lokasi aman (tidakr awan bencana / rawan kejahatan).
Berikut ini adalah beberapa faktor yang memengaruhi naiknya nilai tanah.
a. Dekat dengan perkantoran
Tanah di daerah ini biasanya memiliki nilai yang tinggi. Apalagi jika dekat dengan perkantoran elit, otomatis tanah di sekitarnya menjadi lahan yang baik untuk dibangun real estate yang nilainya tergolong sangat tinggi. Permintaan akan sewa perkantoran dan rumah hunian juga tinggi karena banyak orang atau perusahaan yang ingin menempati wilayah tersebut.
b. Dekat dengan kawasan pabrik industri
Lokasi ini memang dapat dikatakan tidak sebagus daerah sekitar perkantoran. Namun, ada hal lain yang bisa membuat lokasi tersebut bernilai, yaitu bahwa populasinya biasanya lebih besar dari pada lokasi lain. Ini memberi peluang kepada Anda untuk memiliki lahan potensial untuk dibangun, seperti rumah kontrakan atau tempat kos. Properti komersial di daerah ini juga patut dilirik karena bisa melayani kebutuhan para pekerja pabrik seperti kios pulsa, rumah makan, minimarket, dan lain
sebagainya.
c. Dekat dengan lingkungan pendidikan
Jangan pernah mengabaikan lokasi ini. Apalagi jika jumlah sekolah atau kampusnya tidak hanya satu. Lokasi ini sangat menjanjikan karena tanah di daerah ini mudah menghasilkan cash flow positif setiap saat. Sama seperti dua faktor sebelumnya, di lokasi seperti ini pasti dibutuhkan banyak properti komersial yang menyediakan berbagai kebutuhan. Tinggal disesuaikan akan dibangun apa yang sekiranya banyak menghasilkan keuntungan.
d. Dekat dengan pasar
Untuk beberapa kasus, lokasi ini akan memberikan keuntungan yang cukup. Jangan membayangkan pasar tradisional yang becek, bau, dan lembap. Pasar modern di kota besar saat ini sudah sangat nyaman dan bersih. Para pedagang pasar bisa menjadi target yang menjanjikan sebagai penyewa properti. Carilah properti komersial atau rumah di sekitarnya untuk menghasilkan cash flow positif.
e. Dekat dengan pusat perbelanjaan/mal
Permintaan properti di lokasi ini terbilang cukup tinggi. Orang merasa hidupnya menjadi lebih mudah. Dengan hadirnya pusat perbelanjaan atau mal, daerah di sekelilingnya menjadi jauh lebih hidup daripada sebelumnya.
f. Kepadatan yang tinggi
Semakin padat jumlah penduduk, akan semakin baik pula perputaran ekonominya. Namun, yang dimaksud di sini bukanlah perkampungan kumuh yang padat seperti dilihat di beberapa kota besar. Kepadatan ini bisa dilihat dari jumlah perumahan di sekitar tanah yang akan dibeli. Biasanya, semakin banyak rumah dalam satu kompleks perumahan, tingkat kepadatannya semakin tinggi.
g. Dekat dengan jalan raya atau jalan tol
Daerah yang dekat ke jalan raya atau dekat ke akses pintu tol menjadi sesuatu yang mahal di kota besar. Problem kemacetan adalah penyebabnya. Orang menilai bahwa semakin mudah akses ke pintu tol, mereka semakin mungkin terhindar dari kemacetan. Biasanya, lokasi yang berdekatan dengan akses ke pintu tol banyak dicari orang sebagai tempat untuk usaha.
2. Faktor yang perlu dipertimbangkan
Selain faktor yang perlu dipertimbangkan seperti di atas, terdapat juga faktor-faktor pendukung lainnya, seperti berikut.
- Luas tanah
- Kondisi permukaan tanah
- Saluran pembuangan air
- Kondisi lingkungan
- Pemandangan (view)
- Feng shui
- Kondisi jalan
3. Memahami Situasi dan Kondisi dalam Pembelian Properti
Jika semua hal di atas sudah Anda perhatikan, selanjutnya Anda juga perlu memahami situasi dan kondisi dalam pembelian suatu properti, seperti fisik dan bentuk tanah.
a. Fisik tanah
Keadaan fisik pada sebidang tanah, seperti kontur (topografi) ataupun komposisi tanah (geologi) memiliki peran yang penting, sama halnya dengan lokasi. Hal ini yang nantinya akan menentukan potensi kenaikan nilai ekonomis tanah di masa yang akan datang. Kontur (topografi) adalah gambaran kondisi kemiringan tanah. Tanah yang baik untuk dijadikan tempat tinggal atau dikembangkan sebagai kawasan hunian ialah dengan topografi yang relatif rata dan landau. Kalaupun
ada kemiringan, namun dengan relatif kecil, sehingga hal ini memiliki potensi untuk dikembangkan dengan biaya pengurugan atau pematangan tanah (land clearing) yang minim.
Dengan mencermati topografi ini dengan saksama, maka dapat diketahui arah aliran air pada tanah. Selain itu, perencanaan tampak bangunan yang aman dan nyaman dapat dengan mudah dibuat. Kalaupun ada biaya pematangan, bisa segera diketahui besarannya, sehingga tidak keliru dalam
menghitung biaya pengeluaran.
b. Bentuk tanah
Paling tidak, ada enam jenis bentuk kavling/tanah dengan berbagai kelebihan dan kekurangan.
- Jenis kuldesak
- Interior lot
- T- intersction lot
- Corner lot
- Jenis key lot
- Jenis flag lot
Komentar
Posting Komentar